Peserta saat menenteng piala juara asal terampil. |
Ia juara setelah di babak grand final mampu menyingkirkan tiga kontestan lainnya, masing-masing Baebunta, Bone Bone, dan Malangke Barat, yang berturut-turut keluar sebagai juara kedua, ketiga dan harapan satu.
Poktan Mappedeceng meraih nilai 750, sementara Baebunta 725, Bone Bone 500 dan Malbar 250. Poktan Mappedeceng adalah juara lomba asah terampil setahun yang lalu. Mereka larut dalam kemenangan. Nampak juga seluruh PPL se-Mappedeceng terlibat dalam euforia kemenangan poktan Mappedeceng.
“Alhamdulillah, tidak sia-sia kami membina mereka. Hasilnya bisa kita lihat sendiri, juara pertama yang kami raih tahun lalu, kami bisa pertahankan,” ujar Pahmawaty, PPL Mappedeceng.
Jalannya final lomba asah terampil berlangsung menarik. Baebunta yang sangat dominan pada sesi pertama justru kendor di babak rebutan. Situasi tersebut dimanfaatkan Mappedeceng untuk mengejar poin Baebunta dan mengungguli mereka di detik-detik terkahir.
Ada yang menarik sesaat sesi babak rebutan berakhir. Tiba-tiba dari bawah panggung muncul Sekretaris Daerah Abdul Machfud. Sejenak jalannya lomba dihentikan. Rupanya Sekda ingin memberikan satu pertanyaan rebutan kepada peserta.
Pertanyaan mantan Kadis Pertanian ini adalah sebutkan tiga prinsip pokok dalam budidaya pertanian. Pertanyaan ini langsung disambar Bone Bone. Namun karena jawabannya kurang sempurna, maka pertanyaan dilempar ke Mappedeceng yang sudah lebih dulu mengangkat bendera. Mappedeceng menjawab juga tidak lengkap.
“Karena jawabannya kurang sempurna, maka masing-masing saya kasi nilai 50 untuk Bone Bone dan 50 untuk Mappedeceng,” ujar Machfud sembari merogoh dompetnya dan mengeluarkan dua lembar uang Rp 100 ribu dan diberikan kepada dua kelompok yang telah menjawab meski kurang sempurna.
Para juara lomba Asah Terampil akan menerima hadiah saat acara puncak HUT XVII Luwu Utara pada 27 April mendatang. Menariknya, para juara ini dijanji akan berangkat ke PENAS Aceh 2017 mendatang. (Laporan Lukman Hamarong)
0 comments:
Post a Comment